3.166 Siswa SD Kota Ternate Ikut Wisuda BTQ

Wali Kota disampingi Ketua TP PKK Kota Ternate di acara wisuda BTQ. (Istimewa)

PENAMALUT.COM, TERNATE – 3.166 siswa SD negeri dan swasta di Kota Ternate, mengikuti wisuda Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ), Kamis (15/6). Para siswa diwisudakan Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman, di Stadion Gelora Kieraha.

Wali Kota merasa bangga dan bersyukur dapat hadir dihadapan peserta wisuda yang hari ini menerima penghargaan atas upaya dan kerja keras mereka dalam mempelajari dan menghafal Al-Qur’an. Keberhasilan yang mereka raih hari ini adalah buah dari ketekunan, disiplin, dan kesungguhan mereka dalam menuntut ilmu agama.

“Saya yakin, tak mudah bagi mereka untuk meluangkan waktu dan energi untuk belajar Al-Qur’an di tengah kesibukan dan tuntutan tugas sekolah lainnya. Oleh karena itu, mereka patut mendapat apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya,” ucap Tauhid saat menyampaikan sambutan di acara wisuda tersebut.

Wisuda adalah momen yang membuktikan bahwa Al-Qur’an masih menjadi pegangan utama dalam kehidupan umat Islam, terlebih lagi bagi generasi muda saat ini. Al-Qur’an juga merupakan sumber ilmu dan petunjuk hidup yang paling utama. Untuk itu, kata dia, hafalan dan pemahaman terhadap Al-Qur’an bukanlah sekadar pencapaian intelektual semata, tetapi juga merupakan jalan menuju kebahagiaan dan keberkahan hidup di dunia dan akhirat.

“Kepada para orang tua dan wali murid yang hadir di sini, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas peran dan dukungan kalian dalam membimbing dan menginspirasi para siswa-siswi kita,” ujarnya.

“Tanpa dorongan dan motivasi dari orang tua, pencapaian luar biasa yang kita saksikan hari ini tidak akan terwujud. Orang tua adalah tauladan pertama dan pendidik utama bagi anak-anak. Untuk itu, mari teruslah berperan aktif dalam mendidik dan membimbing mereka agar selalu memiliki kedekatan dengan Al-Qur’an dan terus bersemangat dalam menuntut ilmu,” sambungnya.

Ia pun mengapresiasi para guru dan tenaga pendidik yang telah berperan penting dalam proses belajar mengajar di sekolah-sekolah di Kota Ternate. Sebab mereka adalah sosok yang berdedikasi, sabar, dan penuh kasih sayang dalam membimbing para siswa-siswi. Apalagi dengan segala upaya dan pengabdian dalam membentuk generasi Qur’ani yang berakhlak mulia dan berpotensi menjadi pemimpin masa depan yang cemerlang.

“Kepada para siswa dan siswi yang hari ini akan melangkah meninggalkan bangku sekolah dasar, ingatlah bahwa perjalanan kalian dalam menuntut ilmu belum berakhir. Acara ini bukanlah akhir dari perjalanan kalian, tetapi justru merupakan awal dari perjalanan yang lebih besar. Al-Qur’an adalah kunci kesuksesan dan penuntun dalam hidup. Teruslah belajar, teruslah menghafal dan memahami Al-Qur’an, serta teruslah berbuat baik dan meneladani ajaran-ajarannya,” imbuhnya.

Tauhid menambahkan, para siswa adalah generasi penerus bangsa yang memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga keindahan dan keutuhan agama, budaya, dan kearifan lokal. Ia pun kembali mengucapkan selamat kepada seluruh siswa dan siswi yang hari ini telah menyelesaikan tahap penting dalam perjalanan pendidikan mereka.

“Semoga hafalan Al-Qur’an dan kecintaan kalian terhadap agama senantiasa membimbing langkah-langkah kalian di setiap jenjang pendidikan yang akan kalian jalani. Jadilah generasi yang tak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki akhlak yang mulia, peduli terhadap sesama, dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat dan negara,” tuturnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Ternate, Muslim Gani, menambahkan peserta wisuda BTQ tahun 2023 terdiri dari Kecamatan Ternate Utara sebanyak 775 orang, Kecamatan Ternate Tengah 1.070 orang, Kecamatan Ternate Selatan 929 orang, Kecamatan Ternate Barat 138 orang, Kecamatan Pulau Ternate 136 orang, Kecamatan Pulau Hiri 46 orang dan Kecamatan Pulau Moti 72 orang. Dengan demikian, peserta yang mengikuti wisuda Tahfiz dan BTQ sebanyak 3.166 orang.

“Dari 3.166 orang wisudawan/wisudawati itu, terdapat salah siswa Tahfiz Al-Quran dengan hafalan 30 Juz, yakni dari SD Alam Madani atas nama Aidah Ainun Bais,” tutur Muslim.

Ia pun mengaku, sejalan dengan tujuan pendidikan nasional, maka untuk mewujudkannya diperlukan peran dari berbagai pihak, yakni guru pemerintah, dan orang tua.

“Pendidikan tidak hanya bertujuan agar meningkatkan kemampuan anak-anak di bidang akademik untuk mencapai nilai yang tinggi. Namun lebih dari itu, pendidikan juga bertujuan menjadikan anak-anak kita memiliki tingkah laku, akhlak, dan moral yang baik,” katanya.

Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut, lanjut dia, diperlukan kerja sama antara guru, orang tua dan pemerintah. Upaya untuk membentuk karakter anak, pemerintah telah mencanangkan berbagai program pendidikan.

“Tujuannya adalah untuk meningkatkan akhlak dan moral anak bangsa. Salah satunya dengan mengadakan program Tahfiz dan Baca Tulis Al-Qur’an sebagai mata pelajaran muatan lokal di sekolah,” ujar Muslim.

Al-Qur’an adalah sumber utama dalam memperoleh tuntunan dan pedoman kehidupan. Oleh karena itu, Al-Qur’an merupakan dasar dalam memaksimalkan pendidikan Islam. Kota Ternate merupakan salah satu daerah yang mencanangkan program Tahfiz dan Baca Tulis  Al-Qur’an. Program tersebut dijadikan sebagai mata pelajaran muatan lokal di sekolah dasar.

Hal ini karena adanya keinginan Pemerintah Kota Ternate menjadikan generasi muda khususnya anak-anak agar tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang lebih Islami, berakhlak mulia, dan bermoral.

“Tujuan dari kegiatan pembelajaran Baca Tulis Al-Quran di sekolah dasar, yakni untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca dan menulis Al-Qur’an, mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki siswa dalam hal mempelajari Al-Qur’an dan memiliki perilaku yang mencerminkan nilai-nilai keagamaan,” jelasnya.

Selain itu, Muslim menyarankan Wali Kota Ternate, agar program BTQ perlu dilakukan evaluasi secara menyeluruh, sehingga pelaksanaan program Baca Tulis Al-Quran lebih efektif. Sebab dinas pendidikan telah menindaklanjuti dengan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan Baca Tulis Al-Quran. Dari evaluasi tersebut, disimpulkan bahwa terdapat kekurangan guru Baca Tulis Al-Quran.

“Guru Baca Tulis Al-Quran yang dibutuhkan sebanyak 119 orang, sedang yang tersedia hanya 52 guru, kurang 67 guru lagi. Ini perlu dilakukan penguatan terhadap guru-guru yang mengajar Baca Tulis Al-Quran melalui pelatihan/bimbingan teknis,” katanya.

“Selamat dan sukses atas wisuda anak-anak kita. Kepada guru-guru dan orang tua, saya mengucapkan terima kasih atas dukungan dan motivasinya, sehingga anak-anak dapat meraih keberhasilan ini,” sambungnya mengakhiri. (udi/tan)

Respon (2)

Komentar ditutup.