DAERAH  

Parade Sound & Sharing Session Makin Cakap Digital Digelar di Fort Oranje Ternate

Ais California. (Istimewa)

PENAMALUT.COM, TERNATE – Bagi para pecinta dunia musik, sound dan segala perangkat properti pendukungnya merupakan sesuatu yang berarti dan bernilai. Bunyi sound system tak sekadar untuk menyenangkan suasana hati atau terdengar merdu di telinga para pendengar atau penikmatnya, melainkan sebagai barang bernilai seni, gaya hidup, sekaligus investasi dalam dunia bisnis.

Oleh sebab itu, maka para pemilik sound system berlomba-lomba untuk selalu melakukan perbaikan dan pembaruan dari berbagai aspek, baik aspek tampilan (brand), kualitas suara yang dihasilkan,  hingga kepraktisannya ketika demobilisasi dalam berbagai gelaran event yang dibutuhkan.

Flayer kegiatan parade sound dan sharing session makin cakap digital.

Tak heran, para pemilik sound system tersebut merasa penting untuk bergabung dalam wadah bersama menjadi sebuah komunitas yang intens dengan berbagai program dan pertemuan di kalangan sesama mereka hingga membuat event layaknya festival yang digelar pada setiap tahunnya.

Sebagaimana komunitas sound system di Ternate yang akan menggelar event menggalang solidaritas sesama anggota komunitas sekaligus anniversary dan launching lagu compilasi CMC di Fort Oranje Ternate.

Untuk kesekian kalinya komunitas sound system di Ternate menyelenggarakan event khusus bagi komunitas dalam balutan festival sebagaimana yang akan dilaksanakan secara kolaboratif (chip in) bersama manajemen Literasi Digital Provinsi Maluku Utara dengan tema “Battle Sound System Fest & Talkshow Makin Cakap Digital” yang akan digelar pada Sabtu (4/3) di public space lapangan parkir Fort Oranje Ternate pukul 20.00 WIT.

Safira Denita Royani. (Istimewa)

Event ini melibatkan puluhan sound patner se-kota Ternate, antara lain: California sound system, Elmadani sound system, Daffirzzi sound system, Cirillo sound system, Alzaidan sound system, Qapten sound system, Rafanda sound system, Sultan sound system, Rafsanjani sound system, Clarity sound system, Organza sound system, Big man sound system, RizkyRahmat sound system, R’Four sound system, Avangers sound system dan Tokampis sound system, dan lain-lain.

Diketahui bahwa gelaran event seperti ini bukanlah hal baru pertama kalinya dilakukan di Ternate, dalam beberapa tahun yang berlalu juga pernah dilaksanakan, selain digelar di lokasi yang sama di Benteng Oranje, juga dilaksanakan di lapangan Ngara Lamo alun-alun keraton Kesultanan Ternate yang begitu semarak dan mampu menarik minat masyarakat luas untuk datang menyaksikan berbagai gelaran acara yang disuguhi.

Maksud dilakukan gelaraan seperti ini adalah tak sekadar untuk saling berbagi pengalaman semata, melainkan juga untuk meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok komunitas dalam berkiprah di dunia musik dan pergelaran.

Seolah tak mau mengecewakan pengunjung dan juga keinginan setiap yang berperan serta untuk tampil di ajang arena event adalah berusaha untuk tampil maksimal menampilkan sound system terbaik mereka.

Maka yang demikian membuat gelaran event ini semakin menjadi meningkat jumlah pengunjung dan masyarakat yang nampak antusias menyaksikan acara tersebut baik di siang hari maupun pada malam harinya. Dentuman musik begitu menjadi magnet yang menghipnotis dan menarik para pengunjung terutama kaum milenial serta para musisi itu sendiri.

Tak heran memang, antara pemilik sound system dan musisi adalah patner dalam satu dunia yang sama yaitu dunia music, sehingga keduanya bagaikan sebilah pedang atau mata uang memiliki sisi yang tak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lain. Setiap gelaran event yang dilaksanakan seperti festival musik selalu saja membutuhkan peran adanya sound system sebagai properti utama yang menentukan keberlangsungan gelaran event tersebut terlaksana atau tidak.

Dengan demikian, kehadiran para musisi selain masyarakat luas di setiap gelaran event sound system seperti ini merupakan sebuah keniscayaan yang turut memberi warna tersendiri untuk saling menunjukan solidaritas sekaligus mempengaruhi kualitas event tersebut, seperti misal adanya acara pementasan musik dalam rangkaian event tersebut.

Pementasan yang tidak sekadar menampilkan para musisi melainkan juga berbagai produk RHYME yang didemokan seperti produk Line Array 10in double (RM 103 LA), berbagai seri Subwoofer dan lain-lain sebagainya yang semakin mendapat respon baik dari masyarakat luas.

Menurut Abdul Haris, selaku Ketua Clarity Music Creation (CMC) mengemukakan, bahwa gelaran event ini sangatlah berarti dan berdampak bagi masyarakat luas karena selain parade sound partner CMC, sharing dan tanya jawab, launching album sham dan zulkarnain Ismail bersama kedua remixer CMC (taufiq Akmal dan Alvareza), dan juga dimeriahkan oleh party DJ dan hip-hop serta Dumtruck band.

“Tak lupa dan tak kalah menariknya adalah penampilan Farid Egall, para konten kreator yang akan berbagi pengalaman serta pemahaman tentang empat pilar literasi digital (cakap digital, etika digital, budaya digital dan keamanan digital),” tutur pemilik sound California itu.

Sejalan dengan hal tersebut, Safira Denita Royani, selaku Assistant Admin Project Literasi Digital Maluku Utara, mengatakan di era transformasi digital saat ini di mana dunia musik sangat terasa pengaruhnya sehingga hal tersebut “memaksa” para musisi untuk semakin memahami perkembangan dunia digital bagi kepentingan bermusik.

“Atas argumentasi inilah, kolaborasi (chip in) dijadikan sebagai sebuah permodelan yang dijamin tepat sasaran dalam mengampanyekan empat pilar literasi digital (cakap digital, etika digital, budaya digital, keaamanan digital) bagi segmen masyarakat dan komunitas sebagaimana yang akan digelar nanti,” pungkas Fira. (tan)

Respon (2)

Komentar ditutup.