MAJANG  

Dirut PAM Ake Gaale Sebut Ada Oknum Dibalik Aksi Karyawan

Dirut PAM Ake Gaale Kota Ternate, Abubakar Adam. (Istimewa)

PENAMALUT.COM, TERNATE – Direktur Utama Perusahaan Air Minum (PAM) Ake Gaale Kota Ternate, Abubakar Adam, merespons aksi yang dilakukan ratusan karyawannya di depan kantor PAM setempat, Senin (19/12).

Abubakar mengatakan, demo yang dilakukan karyawan PAM tersebut diduga ada oknum yang mengarahkan. Sehingga mereka demo dengan membawa alat perlengkapan kerja. Karena itu, ia mempertanyakan motif dibalik alat peraga yang di bawa saat aksi.

“Kalau mereka kembalikan alat maksudnya apa? Padahal sudah dimediasi di Polres, dan salah satu kesepakatan itu paling utama pelayanan di masyarakat tidak terganggu. Kemudian dalam perjalanan juga belum ada solusi yang dimediasi oleh Disnakertrans Kota Ternate,” ujar Abubakar.

“Setelah di Disnaker, mereka tidak puas dengan tuntutan. Padahal sudah diakomodir, tapi entah kenapa meminta Direksi harus dicopot,” sambungnya.

Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman, yang juga kuasa pemilik modal (KPM) sudah mengambil keputusan dan telah merevisi Perwali. Namun, mereka tidak menerima lantaran mediasi tersebut mengarah pada kebijakan agar mereka kembali berkantor. Jika tidak, Direksi memanggil secara resmi berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2021, yang berbunyi jika dipanggil selama 5 hari berturut-turut saat karyawan tidak masuk, maka dikenakan sanksi.

“Kalau tidak lagi ingin bekerja, itu mereka punya pilihan sendiri. Kemudian selagi karyawan mematikan pompa air, tetap akan dipidana karena menyangkut hajat hidup orang banyak dan objek vital,” tegasnya.

“Jika tidak diinginkan PHK oleh perusahaan, untuk itu harus masuk kerja atau minta berhenti saja. Jangan-jangan hanya beberapa oknum yang mengarahkan ini,” tambah Abubakar.

Lebih lanjut, ia meyakini bahwa tidak semua karyawan bakal berhenti kerja. Sebab panggilan terhadap karyawan yang tidak masuk kerja itu sesuai Undang-undang tenaga kerja.

“Saya menginginkan jangan ada yang matikan pompa dan menghentikan jaringan jalur retribusi, biarkan yang lain masuk memperbaiki. Sekarang yang dikhawatirkan soal distribusi air, sebab mobil tangki sudah dikembalikan. Itu artinya sudah tidak bisa melayani. Untuk itu, langkah berikutnya harus merekrut sopir,” ujarnya.

Ia meminta, karyawan harus melihat rasional yang sebenarnya agar kembali bekerja dengan baik. Jika menganggap Perwali tidak bijak itu letaknya di mana. Padahal Perwali itu kebijakan Wali Kota dan hak mereka sudah diakomodir.

“Jadi mereka mengambang kemana-mana. Padahal sudah jelas awal proses pembayaran lewat non tunai dan sekarang sudah lewat Bank. Inilah yang menjadi ketidaknyamanan beberapa oknum. Kemudian insentif juga dikurangi dan Wali Kota sudah mengambil kebijakan, berarti sudah selesai,” pungkasnya. (udi/tan)

Respon (8)

  1. Ping-balik: swingers mƔlaga
  2. Thank you for another great article. The place else could anybody get that kind of info in such an ideal method of writing? I have a presentation subsequent week, and I’m at the look for such info.

  3. As I website possessor I believe the content matter here is rattling magnificent , appreciate it for your hard work. You should keep it up forever! Best of luck.

  4. Ping-balik: Bauc144
  5. It’s perfect time to make some plans for the future and it is time to be happy. I have read this post and if I could I wish to suggest you few interesting things or tips. Perhaps you can write next articles referring to this article. I want to read more things about it!

Komentar ditutup.