Polda Tingkatkan Status Kasus Dugaan Gratifikasi Auditor BPK Malut

PENAMALUT.COM, TERNATE – Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Maluku Utara telah meningkatkan status hukum kasus dugaan gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) oknum auditor BPK Perwakilan Malut YA alias Yoga.

Kabid Humas Polda Malut, Kombes Pol Michael Irwan Thamsil, mengatakan sejak 18 Agustus 2022, kasus tersebut sudah ditingkatkan dari tahap penyelidikan ke tahap penyidikan melalui gelar perkara oleh penyidik. Saat ini proses pemeriksaan saksi-saksi untuk mendukung pembuktian dalam perkara terus dilakukan.

“Saksi sudah banyak diperiksa, yang pasti berkaitan dengan ini,” ucapnya saat dikonfirmasi wartawan Nuansa Media Grup (NMG), Rabu (31/8).

Menurutnya, tim penyidik saat ini masih dalam penyidikan setelah ditingkatkan dari penyelidikan sesuai dengan pasal dan undang-undang yang disangkakan.

“Ada tindak pidana gratifikasi maupun tindak pidana pencucian uang,” sebutnya.

Penyidik juga telah melakukan pengecekan aset-aset dari hasil kejahatan yang diduga dilakukan oleh pelaku.

“Tentunya yang berkaitan dengan kasus ini kita akan mengecek aset-aset bersangkutan dari hasil kejahatan itu digunakan untuk membeli aset dan sebagainya, itu kita masih lakukan pendalam,” tandasnya.

Saat ini, kata Michael, penyidik lagi berada di luar daerah untuk melakukan penyidikan berkaitan dengan gratifikasi dan pencucian uang. Sesuai hasil penyelidikan dan penyidikan, bahwa perbuatan yang dilakukan terlapor menerima gratifikasi sejak tahun 2020 sampai kasus ini dilaporkan.

“Jadi dugaan gratifikasi dan TPPU ini nilainya 10 hingga 15 miliar,” jelasnya.

Juru bicara Polda Malut ini menambahkan, sekarang masih dihitung lagi nominalnya yang dilaporkan. Ini bisa bertamba atau berkurang untuk nominal gratifikasi yang diterima oleh terlapor.

“Ini ada yang melapor, karena ada korbannya,” pungkasnya.

Sekadar diketahui, selain Polda yang telah melakukan penyelidikan hingga penyidikan terhadap kasus gratifikasi dan TPPU oknum auditor ini, Kejaksaan Tinggi Malut juga juga telah menerima laporan kasus ini. (gon/ask)