Komisi II DPRD Minta Pemkab Sula Gandeng Pengusaha Lokal Bangun SPBU

PENAMALUT.COM, SANANA – Anggota Komisi II DPRD, Ramli Sade, meminta kepada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sula agar menggandeng pengusaha lokal untuk membangun stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kota Sanana.

Ini untuk mengantisipasi antrian panjang di SPBU yang sering terjadi setiap saat.

“Terjadinya antrian panjang belakangan ini bukan karena kelangkaan BBM. Tapi karena SPBU hanya satu, makanya terjadi antrian yang panjang. Pemkab Sula harus berani mengambil langkah untuk menggandeng pengusaha lokal untuk membangun SPBU,” ujarnya kepada wartawan Nuansa Media Grup (NMG), Rabu (29/6).

Menurutnya, fakta di lapangan bahwa setiap hari kenderaan baik roda dua maupun roda empat semakin bertambah. Namun SPBU di Kota Sana hanya satu, sehingga terjadinya antrian yang begitu panjang.

“Sehingga kalau diatasi dengan apa yang disampaikan oleh Disprindakop bahwa jenis BBM Pertelite bertambah kuota dari 10 ke 15 ton perhari, tapi tetap saja antrian panjang saja,” tuturnya.

Politisi partai berkarya ini juga menyoroti keberadaan pangkalan minyak tanah yang berdasarkan data hanya 98, namun sudah bertambah tanpa sepengetahuan Dinas Perindakop.

Kata dia, harusnya perizinan ini diurus oleh Dinas PTSP, tidak boleh lagi di PT. Sanana Lestari. Sanana Lestari hanya bisa merekomendasikan pendirian panggakal minyak tanah.

“Akan tetapi ini terbalik, PT. Sanana Lestari yang mengeluarkan izin. Pemda harus cepat mengambil alih hal ini,” pintanya.

Ramli menegaskan apabila nanti ditemukan pangkalan minyak tanah yang hanya ada papan nama, namun tetapi tidak ada pelayanan terhadap masyarakat, maka Pemda harus mencabut izin oprasionalnya.

Pihaknya juga mendapatkan informasi bahwa ada pangkalan yang mendapat jatah tiga bulan 15 ton, namun ada juga yang per bulan 10 ton.

“Ini kan tidak adil. Harus ditinjau kembali,” harapnya mengakhiri. (ish/ask)