DAERAH  

Sejumlah Pemuda Bobanehena Palang Jalan Menuju Wisata Rapa Pelangi

Jalan menuju lokasi wisata Rapa Pelangi Desa Bobanehena, Halbar, yang dipalang warga. (Haryadi/NMG)

PENAMALUT.COM, TERNATE – Sejumlah pemuda Bobanehena, Kabupaten Halmahera Barat, memalang jalan menuju lokasi wisata Rapa Pelangi, Minggu (13/3).

Penyebabnya lantaran salah satu pemuda Desa Bobanehena dicoret dari daftar peserta pelatihan sadar wisata yang akan dilaksanakan di Oba Selatan, Kota Tidore Kepulauan.

Haeril Zaenal, warga yang dicoret dari daftar peserta pelatihan sadar wisata itu menuturkan, awalnya salah temannya yang juga anggota kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Bobanehena mendatangi rumahnya beberapa waktu lalu untuk mengajak kakaknya mengikuti kegiatan pelatihan sadar wisata daerah tertinggal yang diinisiasi oleh Kementerian Pariwisata.

Namun karena kakaknya tidak berada di rumah, dirinya kemudian diajak untuk mengikuti kegiatan tersebut dan mendaftarkan namanya melalui Kantor Camat Jailolo.

Namun belakangan, Haeril mendapat informasi dari pihak kecamatan bahwa namanya telah dicoret dari daftar peserta pelatihan sadar wisata daerah tertinggal. Informasi yang didapat Hairil bahwa Kepala Desa Bobanehena, Iswan, yang mencoret namanya.

“Saya kemudian telepon Kades tanya siapa yang mencoret nama saya, Kades mengelak dan mengatakan bahwa Ketua Pokdarwis Rapa Pelangi yang mencoret nama saya,” ujarnya.

Haeril bilang, harusnya ketika namanya dicoret, minimal Kades harus memberitahu kepadanya.

“Datang di rumah atau dapat di jalan itu kasih tahu. Tapi ini tidak, dorang (mereka) coret langsung kasih masuk nama anggota Pokdarwis Bobanehena sebanyak 6 orang, dan hari ini bersama Kades sudah pergi ke Oba untuk mengikuti kegiatan,” ungkapnya.

Haeril juga mengaku bahwa ia dicoret dengan alasan ia sebagai PNS. Padahal dia bukan pegawai. Ia kemudian merasa dirugikan, lalu menceritakan kepada kakak dan beberapa kerabat serta teman-temannya. Lantaran kesal, mereka kemudian memalang jalan masuk tempat wisata Rapa Pelangi yang berada di Desa Bobanehena.

Amatan wartawan Nuansa Media Grup di lapangan, warga yang hendak ke lokasi wisata tersebut tidak bisa tembus lantaran dipalang menggunakan batang kayu serta membakar ban.

Tak lama kemudian aksi palang jalan ini pihak Pemerintah Desa Bobanehena dalam hal ini Sekretaris Desa Gafar Umasangaji dan pihak Koramil Jailolo dan melakukan mediasi atas permasalahan tersebut.

Pada kesempatan itu, Gafar menyatakan bahwa Kades tidak ada dan lagi ikut kegiatan sadar wisata daerah tertinggal dari Kementerian Pariwisata di Oba Selatan. Sehingga pihaknya belum bisa mengambil keputusan untuk menyelesaikan masalah ini.

Namun setelah dilakukan mediasi dan memperhitungkan pedagang yang berjualan di tempat wisata tersebut, sekelompok pemuda ini kemudian membuka palang jalan. Sehingga akses menuju wisata Rapa Pelangi kembali bisa dilalui. (adi/ask)

Respon (8)

  1. Ping-balik: ทรัสเบท
  2. Ping-balik: see it here
  3. I like what you guys are up too. Such clever work and coverage! Keep up the wonderful works guys I’ve included you guys to my own blogroll.

Komentar ditutup.