Kepala BNNP Malut Berganti

PENA – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Maluku Utara, Brigjen (Pol) Edi Swasono akan berganti. Pergantian jabatan tersebut berdasarkan surat Telegram (TR) Kapolri Jenderal Idham Aziz nomor: ST/17/V/2020 tertanggal 12 Mei 2020 yang ditandatangani oleh A.N. Ka BNN Sestama UBE Karo Kepeg dan ORG, Bambang Hastobroto S.

Dalam Telegram tersebut, Brigjen (Pol) Edi Swasono akan mengisi jabatan baru sebagai Kepala BNNP Kalimantan Tenggah. Sedangkan posisi Kepala BNNP Malut dijabat oleh Kombes (Pol) M. Arief Ramdhani, yang sebelumnya menjabat sebagai KMA Kalemdalugri Bid Karmadianmas Stik-Petik Lemdiklat Polri KMA.

Selain Kepala BNNP Malut, pengambilan sumpah dan pelantikan jabatan juga dilakukan kepada sejumlah pejabat tinggi Pratama BNN, bertempat di aula Press Release BNN dengan pembina upacara Kepala BNN tanggal 13 Mei 2020. Sumpah dan pelantikan digelar melalui media teleconfrence dan pejabat yang hadir dimasing-masing tempat menggunakan protokoler kesehatan.

Kepala BNN Heru Winarko, dalam sambutannya, Rabu (13/5) menyampaikan, dalam melaksanaan tugas di BNN kepala yang baru agar bagaimana menyamakan prespesi tentang tim asesment terpadu (TAT) dan persepsi tentang Rehabilitasi. Sehingga sebagai ketua TAT kepala BNNP diharapkan untuk meningkatkatkan koordinasi dengan tim TAT yang terdiri dari jaksa, polisi, tim medis dan psikolog. Selain itu, diharapkan agar jajaran BNN dan BNNP tetap melaksanakan tugas dengan menjalankan protokoler kesehatan.

Sementara Itu, Kepala BNNP Malut, Brigjen (Pol) Edi Swasono mengatakan, selama masa kepemimpinannya memiliki capaian kinerja yang cukup tinggi. Yakni, menurunnya angka prevalensi penyalahgunaan narkoba dari 13.181 (1,85 %) turun menjadi 3.000 (0,50%) penyalahgunaan narkoba.

“Data ini merupakan hasil penelitian BNN dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia,” ungkapnya.

Lanjut Edi, selain itu di tahun 2020, BNNP Malut memperoleh juara pertama capaian kinerja pelaksana anggaran terbaik diantara 34 BNN se-Indonesia. Keterlibatan pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota dalam menjalankan program P4GN cukup signifikan, yakni dengan dibentuknya tim terpadu P4GN di Kabupaten Kepulauan Sula dan Kabupaten Halmahera Selatan yang bertugas mensinergikan program pencegahan dan pemberantasan Narkoba antara BNN dengan pemerintah kabupaten/kota.

“Dengan capaian tersebut, tantangan terberat kini menanti sebagai Kepala BNNP Kalimantan Tengah. Karena tentunya, memiliki tantangan yang berbeda dengan Malut yang merupakan wilayah pesisir, Kalimantan Tengah memiliki tingkat peredaran narkoba cukup tinggi,” ujarnya.

Untuk pelaksanaan serah terima jabatan dari Brigjen Edi kepada Kombes Arif akan dilaksanakan dalam waktu dekat dengan menunggu arahan dan perintah dari Kepala BNN RI. (*)