#JuruKetik (ASU)

Awal tahun 2011 saya (#JuruKetik) iseng menonton film berjudul CAPRES (Calo Presiden) di YouTube. Kalau dari sisi cerita, menurut saya biasa saja. Tidak ada yang terlalu istimewa. Tapi ada satu adegan di film tersebut yang tidak pernah saya lupakan. Yaitu adegan ketika tokoh utama yang diperankan oleh Dwi Sasono menceritakan tentang sejarah Partai ASU yang didirikan pada tanggal 12 bulan 12 tahun 2012. Itu sama dengan tanggal ulang tahun saya yang lahir tanggal 12 Desember 1978.

Entah kenapa setelah menonton film tersebut saya kepikiran untuk membuat akun media sosial yang berhubungan dengan politik. Walaupun saya bukan aktivis dan nggak berminat jadipolitisi atau pejabat publik, saya lumayan tertarik dengan hal-hal yang berbau sosial politik.

Saya membuat akun Twitter @PartaiGolPut dan Page Facebook dengan URL Facebook.Com/PartaiGolPut. Karena terlalu lama tidak pernah login ke Facebook, saya lupa passwordnya. Oleh karena itu bersamaan dengan pembuatan blog ini saya membuat ulang Facebook Page baru dengan URL Facebook.Com/GolPut.party.

Aktor pendukung film CAPRES yang paling menarik bagi saya adalah Mbah Sujiwo Tejo. Karena itu akun Twitter pertama yang saya follow menggunakan akun @PartaiGolPut adalah akun @sudjiwotedjo. Walaupun tidak setiap saat mengikutinya, saya mendapat banyak pelajaran dari twit-twitnya Mbah Jiwo. Saya juga membaca beberapa buku yang ditulis beliau.

Melalui salah satu twit Mbah Jiwo saya kembali diingatkan dengan ‘seseorang’ yang pernah mampir ke telinga saya saat belajar di sebuah Pesantren di Surabaya. Dulu saya hanya sempat mendengar nama ‘beliau’, tapi saya belum pernah membaca dan mendengar pemikirannya. Sebagian guru-guru di Pesantren tempat saya belajar menganggap ‘beliau’ seorang Islam liberal dan pemikirannya tidak layak diikuti.

Ada yang percaya pada tanggal 12-12-2012 akan terjadi kiamat. Saya pribadi mengalami kiamat dalam bentuk lain. Bisnis saya mulai mengalami kemunduran. Dua tahun setelah itu saya bangkrut dan harus menutup dua perusahaan saya. Lebih dari tiga tahun saya hidup dalam keterbatasan finansial. Saat hidup saya terpuruk, entah kenapa saya tidak tertarik  dengan buku-buku motivasi yang dulu sering saya baca. Juga buku-buku agama yang menawarkan keajaiban. Malah saya sepertinya terbius dengan tulisan-tulisan dari ‘seseorang’ yang diperkenalkan  Mbah Jiwo melalui akun Twitternya. Saya banyak menonton video yang ada ‘beliau’ ini di YouTube.

Dalam satu kesempatan, dengan nada guyon Mbah Jiwo menyebut beliau ini sebagai ‘murid’nya. Saya sendiri menganggap ‘beliau’ ini sebagai salah satu guru kehidupan saya, tanpa berharap ‘beliau’ menganggap saya sebagai muridnya. Karena ‘beliau’ ini, saya jadi berani menafsirkan hidup saya sendiri. Saya tidak mau lagi menjalani ‘template’ dari tafsir hidup orang lain.

Kalau mengikuti tafsir hidup orang kebanyakan, pada saat saya terpuruk seperti sekarang seharusnya saya fokus dengan bisnis baru yang sedang saya rintis. Tapi entah kenapa saya malah nekad menghadirkan blog ini. Bagi sebagian orang blog ini mungkin tidak ada gunanya. Saya pun tidak tahu apa gunanya bagi hidup saya. Bahkan sejujurnya saya pun tidak percaya diri menghadirkan blog ini. Sebab utamanya, saya tidak punya kemampuan menulis yang baik. Tapi saya merasa ini salah satu skenario hidup yang harus saya jalani.

Saya sempat mengurungkan niat untuk menghadirkan blog ini bertepatan dengan hari sumpah pemuda tanggal 28 Oktober. Saya tak punya cukup uang untuk membeli domain .com atau .org yang harganya paling murah Rp 115.000,-. Tapi ternyata saat saya iseng browsing di NameSilo.Com sedang ada program diskon untuk domain dotParty. Harga diskonnya kurang dari $2, sedangkan harga normalnya $26. Alhamdulillah saldo PayPal yang saya punya cukup untuk membeli domain GolPut.party ini. Menggunakan sisa kouta hosting yang ada, akhirnya saya bisa menghadirkan blog ini. Walaupun saya masih belum percaya diri saat mempublikaskan tulisan di blog ini. Jujur saja, saya terpaksa. Modalnya cuma nekad.

Kembali ke ‘beliau’ yang disebut Mbah Jiwo sebagai ‘murid’nya. Saya merasa belum saatnya menyampaikan siapa ‘beliau’. Alasannya karena saya tidak mau menjual nama ‘beliau’ ini untuk membuat saya terkenal. Saya sangat menghormati ‘beliau’. Silahkan kalau ada yang bisa menebak ‘beliau’ siapa. Yang jelas ‘beliau’ sangat besar cintanya kepada Indonesia, walaupun ‘beliau’ tidak dipedulikan oleh sebagian rakyat Indonesia.

‘Beliau’ salah satu tokoh penting saat Presiden Soeharto lengser dari kekuasaan. Namun ‘beliau’ tidak mengkapitalasasi ketokohannya untuk kepentingan pribadinya. Saat orang lain berebut jabatan, ‘beliau’ memilih menemani rakyat kecil sampai ke pelosok-pelosok. Beberapa tahun terakhir ‘beliau’ menolak untuk tampil di TV Nasional. Tapi banyak acara yang dihadiri ‘beliau’ diikuti puluhan ribu orang.

‘Beliau’ tidak pernah mengkampanyekan untuk golput (tidak memilih). ‘Beliau’ menghargai apapun pilihan orang. ‘Beliau’ adalah orang yang benar-benar tulus berbuat baik untuk Indonesia. ‘Beliau’ ini yang menjadi inspirasi “PUTIH itu KETULUSAN bukan KETIDAKPEDULIAN”.

Ngomong-ngomong tentang 12-12-2012 dan kiamat, perlu diketahui bahwa istilah kiamat itu diambil dari kata di dalam bahasa Arab yaitu qiyam yang artinya berdiri atau bangkit. Kiamat memang identik dengan kehancuran. Tapi setelah kehancuran, akan ada kelahiran (kebangkitan) baru .

Walau tidak sampai berlebihan, saya pernah memiliki semua hal yang saya inginkan. Memiliki dua perusahaan dengan total karyawan lebih dari tiga puluh orang. Punya rumah & kendaraan. Tapi dalam 3 – 4 tahun terakhir semua itu lenyap tanpa sisa. Saya bangkrut dan terpuruk. Lewat pencerahan dari ‘murid’nya Mbah Jiwo saya belajar ‘menikmati’ kebangkrutan dan keterpurukan yang saya alami

Saya tidak tahu kapan berakhirnya keterpurukan yang saya alami. Insya Allah, keadaan sulit yang saya alami merupakan salah satu cara Tuhan untuk melahirkan kembali diri saya yang baru. Tentu saja saya berharap menjadi pribadi yang lebih baik.

Adapun mengenai ASU, jangan dulu menilai negatif. Semua ciptaan Tuhan tidak ada yang sia-sia. Anjing merupakan binatang yang identik dengan KESETIAAN. Lewat ASU saya belajar untuk setia kepada takdir Tuhan yang harus saya jalani.

Harap diketahui, saya menghadirkan blog ini tidak merasa sedang menjalankan misi suci dari Tuhan. Justru saya merasa Tuhan sedang menyesatkan saya. Mudah-mudahan Tuhan menyesatkan saya di JALAN YANG BENAR.. heuheuheu…

Salam…
#JuruKetik@PartaiGolPut

*Note : tulisan ini dbuat saat website (blog) ini menggunakan domain GolPut.Party. Pada 7 November 2020 blog ini berganti nama domain dengan PartaiGolPut.com. Julukan untuk penulis blog ini juga berganti dari #JuruKetik menjadi #JuruBicara.